Ikut Acara Orientasi PMR Ketemu Pocong Beneran

KISAH MISTERI - November 1999, tahun pertama saya menginjak bangku SMA, pada November 1999 dimana termasuk sedang musim hujan, saya dan sekitar 80 teman2 sekolah yang tergabung sebagai anggota baru PMR [Palang Merah Remaja *bukan grupnya Joni Iskandar yah :p] mengikuti acara Orientasi PMR selama dua hari satu malam, lokasinya sederhana koq cuma di komplek gedung sekolah kami sendiri.

langsung saja cerita saya majukan ke acara puncak, yaitu UJI NYALI *pada dasarnya dinamakan "Pengambilan Badge PMR."  Malam hari di hari pertama, tepatnya dimulai pukul12.30 para peserta dikumpulkan di lapangan upacara untuk mengikuti acara ini, kami dipanggil secara bergantian untuk kemudian diberi petunjuk rute & tugas yang harus kami lakukan untuk bisa mendapatkan sebuah Badge PMR.

Dan tibalah giliran saya.....

Dari lapangan upacara saya dipanggil &  berjalanlah saya kearah senior saya yg bertugas sebagai pemberi rute & tugas. "Dik, kamu nanti berjalan dari sini menuju lapangan basket outdor melalui rute2 ini yah: parkiran sepeda, belakang kantor TU,

Bekas Kantin, Kebun belakang Sekolah, Lorong Jurusan Perdagangan, Gudang, Lorong Jurusan Pariwisata, Kebun Pojok, Sebelah Musholla, Gedung Jurusan Sekretaris, Lapangan Basket" karena sudah hafal aku pun mengangguk.

"Nanti kalau kamu sudah tiba di gedung jurusan pariwisata akan ada instruksi untuk mendapatkan Badge PMR, baiklah selamat melanjutkan perjalanan & jangan lupa jangan kosongkan pikiran, jaga ucapan serta sikap" OKE BOSS berjalanlah saya melewati rute2 tersebut.

di areal parkiran sepeda begitu masuk tiba2 saya melihat ada sebuah ambulance milik PMI [biasanya dipakai para pembina kami dr pusat] baru saja melangkah beberapa meter pundakku ditepuk seorang senior berkaos hitam [entah sembunyi darimana dia]

"Dik ayo masuk dari pintu depan ambulance terus kamu keluar lewat pintu belakang" pikirku sih itu adalah hal yg agak lucu XD........tapi aku baru nyadar begitu membuka pinti koq baunya wangi banget aroma bunga2 untuk orang mati & minyak serimpi [minyak utk memandikan orang mati] terus di bagian belakang ambulance ada mayat yang sudah di pocong >.<

tapi namanya pocong palsu sih aku gak ciut nyali, maklum udah2 dapet bocoran dari senior yg bandel :D . lanjut deh aku melewati rute belakang kantor TU, Bekas Kantin, Kebun belakang Sekolah, Lorong Jurusan Perdagangan, Gudang, nah dari rute tadi aku sering diusilin ama senior2 yang pura2 jadi pocong, kuntilanak, lempar2 batu.

puncaknya adalah setelah aku tiba di lorong Jurusan Pariwisata yang terkenal angker, angin dingin yang menusuk tiba2 menerjangku, suara2 kentongan kayu yang dipukul sayup2 terdengar,

dan entah mengapa bulu kuduk ini kompak berdiri [padahal dari rute awal biasa2 saja] tiba2 dari arah belakang di kejauhan seorang seniorku berteriak "ayo jalan terus, pikiran jalan kosong,"

lanjut deh aku berjalan menuju area tengah lorong, di depanku aku melihat 2 orang seniorku berdiri di luar pintu kelas sambil membawa obor bambu, begitu aku sampai seorang seniorku menyuruhku berhenti.

"kamu sudah siap Dik? kalo menyerah kamu balik kanan saja terus langsung ke lapnagan basket, gausah lanjut lewat lorong ini lagi" bercampur tanda tanya aku pun mengatakan kalau aku sanggup.

"baik Dik dengar baik2 yah, di dalam kelas ini ada 100 Badge PMR yang kami sebar di tiap2 laci meja, kamu cukup ambil satu saja untuk bisa melanjutkan perjalanan, dan jangan menoleh ke belakang pintu atau berpikiran macam, SIAP" hiiii..penjelasan tadi membuatku makin penasaran, deg-degan bercampur rasa takut.

masuklah aku ke dalam ruang kelas itu, begitu pintu dibuka......semerbak aroma wangi bunga & pengharum khas orang mati menyambutku disertai bau2 anyir darah, seketika itu pandanganku tertuju pada meja2 sekolah yang sudah disusun sehingga menjadi mirip tempat tidur....

dan dengan tambahan mayat ter-pocong diatasnya......dan mau tidak mau aku langsung menuju ke tengah kelas mendekati mayat itu [pikirku sih ini pasti senior juga yg pura2 jadi mayat] di setiap laci meja aku merogoh untuk menemukan Badge PMR,

tapi nihil satu Badge pun tidak aku temukan. Di hadapanku sudah terbujur mayat berupa pocong, "hei Dik kalo gak nemu Badge coba cari di kafan si pocong" teriak halus seniorku dari luar,

yaelah dengan malu-malu kucing mata kriyep2 aku pun meraba2 badan pocong itu, ditemani nyala lilin aku pun dapat 1 Badge, lega rasanya, langsung aku bergerak menuju arah pintu,

TAPI terkejutnya aku begitu berbalik di sebelah pintu sudah ada 1 pocong lagi dalam keadaan berdiri [karena daritadi ketika masuk aku membelakangi pintu terus] koq aku daritadi gakn yadar yah??? Begitu keluar aku disuruh melanjutkan rute yg dari awal sudah diberikan.

Sekitar 20 meter dari ruang kelas tadi, di lorong yang sama, aku melewati kantor Jurusan......dan di pojokan kantor itu aku bertemu pocong yang kain kafannya menurutku paling kumal daripada pocong2 yang tadi aku temui di awal2,

aku lewati pocong ini sambil mengucap salam, suasana gelap lorong yang hanya diterangi lilin2 sepanjang rute & angin dingin kembali membuat bulu kudukku berdiri..

Maka sampailah aku di kebun pojok dekat musholla, sambil berjalan melewati pohon2 pisang...kali ini aku dikejutkan oleh sebouah pocong yang nangkring diatas pohon pisang >.< super duper KAGET aku..

pingin lari tapi gak sanggup, kahirnya cuma aku lewati sambil kepala menunduk & mengucap salam, sampailah aku di depan musholla sekolah, gelap tanpa penerangan di dalam musholla aku melihat bayangan makhluk hitam gelap besar sekali...kali ini aku pun hampir dibuat keder.

akhirnya sampai juga aku di Gedung Jurusan Sekretaris, lapangan basket outdoor sekolahku terlihat dari kejauhan, perasaanku mulai agak tenang dan berjalan menuju lapangan basket, dan tiba2..........

BRUAKKK!! pas di sebelahku ada pocong jatuh atas, di iringi bau wangi & anyir yang muncul secara tiba2 langkahku pun aku percepat menuju lapangan basket.

Menjelang subuh aku merasa lega karena sudah melewati malam orientasi "gila" tadi. paginya waktu sarapan pagi aku dan teman2 berbaur dengan pembina & senior2 sambil bercerita tentang semalam. Kata seniorku semalam dari 4 orang yang pura2 menjadi pocong ada 1 yang sulit dilepas kain kafannya. NAH LHO!!! koq cuma 4 pocong??? lha yang aku lihat kurang lebih ada 9/8 pocong deh.....

Dan yang paling mengejutkan adalah penjelasan dari Pak Setiono pembina dari PMI, "mayat yang semalam di ruang kelas itu beneran mayat asli, bukan pura2″

kata seniorku itu sudah jadi tradisi orientasi PMR di beberapa sekolah di Surabaya, EDAN

No comments:

Post a Comment