Bupati Minahasa |
ANEH UNIK - Suatu yang lumrah kita lihat adalah pemimpin pria yang memiliki wibawa yang tinggi dan dipercaya masyarakat untuk memimpin daerah maupun negara, namun dibeberapa daerah ada wanita-wanita cantik yang ikut andil dalam pemerintahan, entah mereka terpilih karena kecantikannya, karena latar belakang pengusaha atau mereka terpilih karena memiliki kapasitas dalam memimpin serta disukai masyarakat karena kecerdasannya. untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini maka berikut 6 wanita cantik Indonesia yang memimpin daerah :
1. Christiany Eugenia Paruntu (Bupati Minahasa)
Christiany Eugenia Paruntu atau akrab disapa Tetty Paruntu terpilih sebagai Bupati Minahasa Selatan pada Pilkada 2010 lalu. Bersama wakilnya Sonny Frans Tandayu, pasangan ini diusung oleh Partai Golkar.
Wanita kelahiran 25 September 1967 ini menyandang tiga predikat sekaligus, yakni sebagai pengusaha, politisi dan pekerja sosial. Sampai saat ini dia masih menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Puspita Adhiniaga Indonesia sejak 1992, Presiden Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama pada 2006, dan Direktur PT Partim Indomakmur.
Tak hanya itu, Tetty juga sempat menjadi komisaris PT Chandra Ekakarya Pratama pada 1999 hingga 2006 dan PT Trutama Star (2004-2009). Semua perusahaan yang dia pimpin itu bergerak di bidang distribusi, alat-alat berat, perangkat telekomunikasi, dan perkapalan.
Darah sebagai politisi turut ditularkan oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Jopie Paruntu merupakan mantan rektor Universitas Sam Ratulangi yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD I Sulawesi Utara.
Sedangkan ibunya, Jenny Y. Tumbuan, mantan Ketua DPRD II Minahasa Selatan periode 2004-2009, saat ini masih menjabat anggota DPRD II serta menjadi Ketua DPD Partai Golkar Minahasa Selatan.
2. Airin Rachmi Diany (Walikota Tangerang Selatan)
Wanita kelahiran 25 September 1967 ini menyandang tiga predikat sekaligus, yakni sebagai pengusaha, politisi dan pekerja sosial. Sampai saat ini dia masih menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Puspita Adhiniaga Indonesia sejak 1992, Presiden Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama pada 2006, dan Direktur PT Partim Indomakmur.
Tak hanya itu, Tetty juga sempat menjadi komisaris PT Chandra Ekakarya Pratama pada 1999 hingga 2006 dan PT Trutama Star (2004-2009). Semua perusahaan yang dia pimpin itu bergerak di bidang distribusi, alat-alat berat, perangkat telekomunikasi, dan perkapalan.
Darah sebagai politisi turut ditularkan oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Jopie Paruntu merupakan mantan rektor Universitas Sam Ratulangi yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD I Sulawesi Utara.
Sedangkan ibunya, Jenny Y. Tumbuan, mantan Ketua DPRD II Minahasa Selatan periode 2004-2009, saat ini masih menjabat anggota DPRD II serta menjadi Ketua DPD Partai Golkar Minahasa Selatan.
2. Airin Rachmi Diany (Walikota Tangerang Selatan)
Airin Rachmi Diany merupakan Wali Kota Tangerang Selatan yang pertama. Daerah ini merupakan pemekaran dari Kota Tangerang di Provinsi Banten. Airin menjadi Wali Kota Tangerang periode 2011-2016 sejak tanggal 20 April 2011 setelah memenangkan pemungutan suara ulang Pemilukada Kota Tangerang Selatan bersama pasangannya Benyamin Davnie.
Sebelumnya, Airin pernah mencalonkan diri sebagai wakil bupati Tangerang berpasangan dengan politikus PKS Jazuli Juwaini 2008 silam, tapi dikalahkan pasangan incumbent.
Salah satu alasannya maju menjadi kepala daerah adalah ingin bersinergi dengan kakak iparnya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ya, Airin bersuamikan Tubagus Chaeri Wardana, yang merupakan adik gubernur Banten.
Sebelum terjun ke dunia politik, Puteri Pariwisata & Putri Favorit pada pemilihan Puteri Indonesia tahun 1996 ini berprofesi sebagai notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Tangerang (PPAT) di Kabupaten Tangerang.
Sementara jabatannya di berbagai organisasi cukup beragam. Airin tercatat sebagai Ketua PMI Kota Tangsel, Dewan Pembina KNPI Kota Tangsel, Dewan Pembina Pramuka Kota Tangerang Selatan, Wakil Ketua KPAID Kota Tangsel, dan sejumlah organisasi sosial lainnya.
3. Ratu Atut Chosiyah (gubernur Banten)
Sebelumnya, Airin pernah mencalonkan diri sebagai wakil bupati Tangerang berpasangan dengan politikus PKS Jazuli Juwaini 2008 silam, tapi dikalahkan pasangan incumbent.
Salah satu alasannya maju menjadi kepala daerah adalah ingin bersinergi dengan kakak iparnya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ya, Airin bersuamikan Tubagus Chaeri Wardana, yang merupakan adik gubernur Banten.
Sebelum terjun ke dunia politik, Puteri Pariwisata & Putri Favorit pada pemilihan Puteri Indonesia tahun 1996 ini berprofesi sebagai notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Tangerang (PPAT) di Kabupaten Tangerang.
Sementara jabatannya di berbagai organisasi cukup beragam. Airin tercatat sebagai Ketua PMI Kota Tangsel, Dewan Pembina KNPI Kota Tangsel, Dewan Pembina Pramuka Kota Tangerang Selatan, Wakil Ketua KPAID Kota Tangsel, dan sejumlah organisasi sosial lainnya.
3. Ratu Atut Chosiyah (gubernur Banten)
Ratu Atut Chosiyah merupakan Gubernur Banten dan gubernur wanita pertama di Indonesia. Atut merupakan salah satu putri Chasan Sochib, tokoh yang disegani di Banten sejak belum menjadi provinsi.
Ratu Atut adalah wakil gubernur Banten pertama yang berpasangan dengan Djoko Munandar. Ketika Djoko Munandar dicopot dari jabatannya karena terkait kasus korupsi, ia ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Banten.
Saat masa jabatannya habis, pada Pilgub Banten 2007, Ratu Atut yang berpasangan dengan M Masduki memenangkan pemilihan dan memimpin Banten hingga 2012. Saat pelaksanaan Pilgub 2012, bersama Rano Karno, Ratu Atut berhasil mengalahkan pasangan Wahidin Halim-Irna Nurulita dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki. Ratu Atut dilantik kembali menjadi Gubernur Banten periode 2011-2017.
4. Rina Iriani Sri Ratnaningsih (Bupati Karang Anyar)
Ratu Atut adalah wakil gubernur Banten pertama yang berpasangan dengan Djoko Munandar. Ketika Djoko Munandar dicopot dari jabatannya karena terkait kasus korupsi, ia ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Banten.
Saat masa jabatannya habis, pada Pilgub Banten 2007, Ratu Atut yang berpasangan dengan M Masduki memenangkan pemilihan dan memimpin Banten hingga 2012. Saat pelaksanaan Pilgub 2012, bersama Rano Karno, Ratu Atut berhasil mengalahkan pasangan Wahidin Halim-Irna Nurulita dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki. Ratu Atut dilantik kembali menjadi Gubernur Banten periode 2011-2017.
4. Rina Iriani Sri Ratnaningsih (Bupati Karang Anyar)
Rina Iriani Sri Ratnaningsih Bupati Karanganyara 2 priode yaitu sejak terpilih pada priode 2003-2008, mantan Guru SD dan pengusaha properti, salon kecantikan penyelenggara kursus musik senam dan tari terpilih untuk kedua kalinya priode 2008-2013.
5. Rita Widyasari (bupati kukar)
5. Rita Widyasari (bupati kukar)
Rita Widyasari adalah bupati cantik asal Kutai Kartanegara. Menjabat mulai tahun 2010 hingga 2015, Rita terpilih berpasangan dengan wakil bupati Gufron Yusuf. Rita adalah anak kedua dari mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais.
Rita terjun ke dunia politik melalui Partai Golkar. Sebelum menjadi Bupati Kukar, Rita sempat menjadi Ketua DPRD Kukar hasil pemilu legislatif 2009. Aktivitasnya di dunia organisasi tercatat di KNPI.
Ingin mengembalikan kejayaan sang ayah, itulah salah satu alasan yang membuat Rita maju ke perebutan kursi Bupati Kukar. Meski sang ayah tersangkut kasus korupsi, terbukti Rita bisa memenangkan pilkada.
6. Indah Putri Indriani (Bupati Luwu)
Rita terjun ke dunia politik melalui Partai Golkar. Sebelum menjadi Bupati Kukar, Rita sempat menjadi Ketua DPRD Kukar hasil pemilu legislatif 2009. Aktivitasnya di dunia organisasi tercatat di KNPI.
Ingin mengembalikan kejayaan sang ayah, itulah salah satu alasan yang membuat Rita maju ke perebutan kursi Bupati Kukar. Meski sang ayah tersangkut kasus korupsi, terbukti Rita bisa memenangkan pilkada.
6. Indah Putri Indriani (Bupati Luwu)
Indah Putri Indriani Mungkin belum banyak yang mengenal sosok Wakil Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan Indah Putri Indriani. Di usianya yang baru 33 tahun, Indah yang menjadi wakil dari Arifin Junaidi yang merupakan bupati incumbent memenangkan pilkada pada 2010 lalu melalui dua putaran.
Pada putaran pertama, pasangan Arifin dan Indah hanya didukung oleh sejumlah partai-partai kecil. Baru kemudian di putaran kedua, Partai Golkar ikut mendukung pasangan ini dan memenangkan pilkada.
Sebelum terjun ke dunia politik, Indah menghabiskan waktunya di dunia akademis. Ibu dua anak ini pernah tercatat sebagai staf pengajar program S1 & ekstension FISIP UI, dosen pascasarjana ilmu politik UI, dosen FISIP Universitas Bung Karno, dan dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Indah juga pernah menjadi tenaga ahli Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.
Pada putaran pertama, pasangan Arifin dan Indah hanya didukung oleh sejumlah partai-partai kecil. Baru kemudian di putaran kedua, Partai Golkar ikut mendukung pasangan ini dan memenangkan pilkada.
Sebelum terjun ke dunia politik, Indah menghabiskan waktunya di dunia akademis. Ibu dua anak ini pernah tercatat sebagai staf pengajar program S1 & ekstension FISIP UI, dosen pascasarjana ilmu politik UI, dosen FISIP Universitas Bung Karno, dan dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Indah juga pernah menjadi tenaga ahli Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.
Sumber: nasehat-ngaco.blogspot.com
No comments:
Post a Comment